Judul : SEKUNTUM NOZOMI 5
Pengarang : Marga T
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2007
Tebal : 512 hlm
Kondisi : Baru, bersegel
Harga : Rp 45.000 (Harga Toko : Rp 60.500)
Sinopsis :
Setelah mengenyahkan saingannya, Krisanti melangkah mantap ke vila Agus, disambut hangat olehnya. Tengah ia memutuskan untuk melepas cadarnya, mendadak muncul orang yang tak diharapkannya!
***
Lydia menguatkan hati Sabrina yang sudah putus asa: "Kalau kita sudah menemukan kebahagiaan di pagi hari, barulah kita boleh merangkul kematian dengan tenang malam harinya. Dan kau sama sekali belum...."
***
Setelah berjumpa dengan para hibakusha di Nagasaki serta mendengar kesengsaraan Tabitha sekeluarga dalam kamp konsentrasi Majdanek, Sabrina sadar deritanya tak ada artinya.
Kebahagiaan Yoshinaga raib dalam sekejap direnggut jamur raksasa hadiah Uncle Sam! Dilarang kawin adalah hal sepele dibanding dengan holocaust.
***
Ia menoleh ke samping. Agus memangku Kaspi, kedua matanya tengah mengawasi dengan penuh cinta. Hatinya terhibur sekaligus pedih.
The Lonely Shepherd mulai dari depan lagi. Serulingnya menjerit memekik menyayat hati membelah dada---naik ke langit pekikannya, menujam ulu hati yang memar dihantam penasaran... dan waktu pun jeda---lalu, kini, dan kelak semua berpelukan di angkasa.
***
Lydia menguatkan hati Sabrina yang sudah putus asa: "Kalau kita sudah menemukan kebahagiaan di pagi hari, barulah kita boleh merangkul kematian dengan tenang malam harinya. Dan kau sama sekali belum...."
***
Setelah berjumpa dengan para hibakusha di Nagasaki serta mendengar kesengsaraan Tabitha sekeluarga dalam kamp konsentrasi Majdanek, Sabrina sadar deritanya tak ada artinya.
Kebahagiaan Yoshinaga raib dalam sekejap direnggut jamur raksasa hadiah Uncle Sam! Dilarang kawin adalah hal sepele dibanding dengan holocaust.
***
Ia menoleh ke samping. Agus memangku Kaspi, kedua matanya tengah mengawasi dengan penuh cinta. Hatinya terhibur sekaligus pedih.
The Lonely Shepherd mulai dari depan lagi. Serulingnya menjerit memekik menyayat hati membelah dada---naik ke langit pekikannya, menujam ulu hati yang memar dihantam penasaran... dan waktu pun jeda---lalu, kini, dan kelak semua berpelukan di angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar