Judul : FIFTY YEARS OF
SILENCE
Pengarang : Jan ruffe
oherne
Penerbit : Elex media
Tahun : 2011
Tebal : 366 hlm
Kondisi : baru tanpa
segel
Harga : Rp 48.000
Sinopsis :
"Sebuah catatan yang menyentuh hati dan
emosional tentang trauma dan teror yang dialami Jan Ruff-O`Herne sebagai
seorang "wanita penghibur" muda. Kisahnya menyampaikan luka hati
dan penghinaan dari perbudakan seks."
- The Age
"Sebuah buku yang luar biasa.... Bacalah."
- The Canberra Times
***
Kisah hidup luar biasa dari seorang korban selamat dari perkosaan pada masa
perang..
Bagaimana mengatakannya pada anak cucu kita? Maksud saya, perasaan malu dan
tidak berharga yang begitu besar itu. Mau tak mau saya harus
mengungkapkannya, tapi rasanya tidak sanggup berhadapan muka dengan mereka .
. . jadi saya putuskan mencurahkannya lewat tulisan ini.
Masa kanak-kanak Jan Ruff-O`Herne yang penuh keceriaan di masa penjajahan
kolonial Belanda di Indonesia berakhir ketika Jepang menyerbu pulau Jawa pada
tahun 1942. Lalu ia diasingkan di Kamp Penjara Ambarawa bersama ibu dan kedua
saudara perempuannya.
Pada bulan Februari 1944, ketika Jan baru berusia 21 tahun, ia diambil dari
kamp dan dipaksa menjadi budak seks dalam sebuah rumah bordil bagi para
tentara Jepang. Di sana ia sering dipukuli dan diperkosa selama tiga bulan.
Lalu ia dikembalikan ke kamp dengan ancaman bahwa seluruh keluarganya akan
dihabisi jika ia berani coba-coba mengungkapkan kebenaran tentang kekejaman
yang dideritanya.
Selama lima belas tahun, Jan tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang
peristiwa yang dialaminya semasa perang, namun pada tahun 1992, setelah
menyaksikan di televisi ketika para korban perkosaan pada Perang Korea
memohon keadilan, ia memutuskan angkat bicara dan mendukung mereka. Namun,
sebelum ia sanggup bicara di depan publik, ia harus memikirkan cara terbaik
untuk mengungkapkan tentang segala sesuatu yang pernah dideritanya pada
keluarga dan teman-temannya.
Ketabahannya dalam bertahan hidup menunjukkan kekuatan batin dan imannya yang
teguh. Selama lima belas tahun, ia berjuang sekuat tenaga tanpa kenal lelah
untuk membela hak-hak kaum wanita dalam perang dan konflik bersenjata.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar