HARGA DAPAT BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
COMING SOON UPDATE NOVEL, INFO NOVEL KAMI KUNJUNGI UPDATE NOVEL                    NOVEL BARU                     NOVEL BEKAS                     TERIMA PEMESANAN NOVEL                     JUAL COMIC                     
NOVEL TERKINI : KLIK [UPDATE NOVEL]
NEW STOCK : Gone with wind (hard cover), Scarlet (I-III), Lord of the ring (Set+Hobbit), The Immortal Series, Septimus Heap | News : HARGA BERUBAH SEWAKTU WAKTU
HARGA BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
PERHATIAN : PELANGGAN SETELAH TRANSFER SEGERA KONFIRMASI SMS "NAMA, BANK, JUMLAH, TANGGAL"

JUAL NOVEL FIFTY YEARS OF SILENCE- JAN RUFFE OHERNE


Judul : FIFTY YEARS OF SILENCE
Pengarang : Jan ruffe oherne
Penerbit : Elex media
Tahun : 2011
Tebal : 366 hlm
Kondisi : baru tanpa segel
Harga : Rp 48.000



Sinopsis :
"Sebuah catatan yang menyentuh hati dan emosional tentang trauma dan teror yang dialami Jan Ruff-O`Herne sebagai seorang "wanita penghibur" muda. Kisahnya menyampaikan luka hati dan penghinaan dari perbudakan seks."
- The Age

"Sebuah buku yang luar biasa.... Bacalah."
- The Canberra Times

***

Kisah hidup luar biasa dari seorang korban selamat dari perkosaan pada masa perang..

Bagaimana mengatakannya pada anak cucu kita? Maksud saya, perasaan malu dan tidak berharga yang begitu besar itu. Mau tak mau saya harus mengungkapkannya, tapi rasanya tidak sanggup berhadapan muka dengan mereka . . . jadi saya putuskan mencurahkannya lewat tulisan ini.

Masa kanak-kanak Jan Ruff-O`Herne yang penuh keceriaan di masa penjajahan kolonial Belanda di Indonesia berakhir ketika Jepang menyerbu pulau Jawa pada tahun 1942. Lalu ia diasingkan di Kamp Penjara Ambarawa bersama ibu dan kedua saudara perempuannya.

Pada bulan Februari 1944, ketika Jan baru berusia 21 tahun, ia diambil dari kamp dan dipaksa menjadi budak seks dalam sebuah rumah bordil bagi para tentara Jepang. Di sana ia sering dipukuli dan diperkosa selama tiga bulan. Lalu ia dikembalikan ke kamp dengan ancaman bahwa seluruh keluarganya akan dihabisi jika ia berani coba-coba mengungkapkan kebenaran tentang kekejaman yang dideritanya.

Selama lima belas tahun, Jan tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang peristiwa yang dialaminya semasa perang, namun pada tahun 1992, setelah menyaksikan di televisi ketika para korban perkosaan pada Perang Korea memohon keadilan, ia memutuskan angkat bicara dan mendukung mereka. Namun, sebelum ia sanggup bicara di depan publik, ia harus memikirkan cara terbaik untuk mengungkapkan tentang segala sesuatu yang pernah dideritanya pada keluarga dan teman-temannya.

Ketabahannya dalam bertahan hidup menunjukkan kekuatan batin dan imannya yang teguh. Selama lima belas tahun, ia berjuang sekuat tenaga tanpa kenal lelah untuk membela hak-hak kaum wanita dalam perang dan konflik bersenjata.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar