HARGA DAPAT BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
COMING SOON UPDATE NOVEL, INFO NOVEL KAMI KUNJUNGI UPDATE NOVEL                    NOVEL BARU                     NOVEL BEKAS                     TERIMA PEMESANAN NOVEL                     JUAL COMIC                     
NOVEL TERKINI : KLIK [UPDATE NOVEL]
NEW STOCK : Gone with wind (hard cover), Scarlet (I-III), Lord of the ring (Set+Hobbit), The Immortal Series, Septimus Heap | News : HARGA BERUBAH SEWAKTU WAKTU
HARGA BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
PERHATIAN : PELANGGAN SETELAH TRANSFER SEGERA KONFIRMASI SMS "NAMA, BANK, JUMLAH, TANGGAL"

JUAL HEBRON JOURNAL - ARTHUR GISH


Judul : HEBRON JOURNAL
Pengarang : Arthur gish
Penerbit :  Mizan
Tahun : 2008
Tebal : 550 hlm
Kondisi : bagus
Harga : Rp 55.000


Sinopsis :
“Aku berteriak kepada tentara-tentara Israel itu apakah mereka bangga atas perbuatan mereka, apakah ini namanya perdamaian, apakah ini Israel yang mereka cita-citakan. Seorang tentara meludah ke arahku, jadi aku langsung mendekatinya dan mempersilakannya meludahiku, Dia menolak tawaranku. Sebuah tank datang menderu ke hadapanku, Moncong raksasanya mengarah kepadaku. Aku mengangkat kedua tanganku di udara, berdoa,dan berteriak, `Tembak, tembak! Baruch hashem Adonai! (Terpujilah nama Tuhan!)` Tank itu berhenti beberapa inci di hadapanku. Aku lantas berlutut di jalanan, berdoa dengan tangan terangkat di udara. Aku merasa sendiri, lemah, tak berdaya. Aku hanya bisa menjerit kepada Tuhan.” Hebron Journal merekam pengalaman seorang sukarelawan penjaga perdamaian di Palestina. 


Pada 1995 hingga 2001, Arthur Gish seorang Kristiani yang berkomitmen hidup bersama keluarga-keluarga Muslim dan melakukan aksi-aksi anti-kekerasan menentang kekejaman Zionis Israel. Dalam membela rakyat Palestina, Gish tak jarang harus menempuh bahaya, seperti menghadang tank dan buldoser yang akan meratakan rumah dan pasar, atau menghadapi todongan senapan tentara Israel. Gish juga berusaha menjembatani hubungan umat Muslim, Yahudi, dan Kristen di Palestina yang telah terpecah belah akibat politik Zionis. Catatan ini menunjukkan bahwa di tengah konflik antar umat beragama, kesadaran yang jernih akan mampu melihat bahwa kezaliman adalah masalah bagi semua manusia.

 “Kesaksian Art Gish bercirikan kejujuran dan akurasi,menggambarkan dengan jelas penderitaan di Palestina.” -Khalid Amayreh, jurnalis dan pemimpin kelompok Islam Arthur G. Gish telah aktif selama 40 tahun mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial. Sejak muda, dia terlibat dalam gerakan menentang keterlibatan AS dalam semua perang. Setelah pengabdian pertamanya di Palestina, setiap tahun Gish tinggal beberapa bulan di Palestina untuk memperjuangkan nasib rakyat Palestina. Lahir dan dibesarkan di sebuah lahan pertanian di Pennsylvania, kini Gish menjadi petani organik. Istrinya, Peggy Faw Gish, juga adalah aktivis perdamaian. Peggy kini bertugas di Irak, mendokumentasikan pelanggaran HAM yang dilakukan tentara AS, dan bahkan sempat diculik. “Mungkinkah cinta mengalahkan kebencian? Gish dan timnya membuktikannya. Dengan mengekspos diri, tidak memaksa dan mengancam, mereka berhasil membuka kemanusiaan dalam lubuk hati yang total terperangkap dalam neraka kekerasan. Sebuah buku harapan yang memberi harapan.” Franz Magnis-Suseno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar