HARGA DAPAT BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
COMING SOON UPDATE NOVEL, INFO NOVEL KAMI KUNJUNGI UPDATE NOVEL                    NOVEL BARU                     NOVEL BEKAS                     TERIMA PEMESANAN NOVEL                     JUAL COMIC                     
NOVEL TERKINI : KLIK [UPDATE NOVEL]
NEW STOCK : Gone with wind (hard cover), Scarlet (I-III), Lord of the ring (Set+Hobbit), The Immortal Series, Septimus Heap | News : HARGA BERUBAH SEWAKTU WAKTU
HARGA BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
PERHATIAN : PELANGGAN SETELAH TRANSFER SEGERA KONFIRMASI SMS "NAMA, BANK, JUMLAH, TANGGAL"

JUAL THE BOOK OF LOST THING - JOHN CONNOLY


Judul : THE BOOK OF LOST THING / KITAB TENTANG YANG HILAN
Pengarang : John COnnoly
Penerbit : Gramedia
Tahun :2008
Tebal : 472 hlm
Kondisi : bagus
Harga : RP 40.000

Sinopsis :
“Dongeng ini diperuntukkan bagi orang dewasa, terutama yang masih ingat saat-saat ketika masa kanak-kanak mulai berlalu dan jalan menuju kedewasaan telah terbentang.”
David adalah seorang anak laki-laki biasa berumur 12 tahun yang gemar membaca dan sangat akrab dengan ibunya. Buku yang digemarinya adalah buku-buku dongeng dan buku fiksi fantasi. Ibu David sering berkata bahwa buku-buku itu selalu menunggu untuk dibaca, menunggu kisahnya untuk hidup di dalam imajinasi seseorang yang membacanya.
Suatu ketika, ibu David menderita sakit keras. Awalnya ia hanya dirawat di rumah dan diberi obat-obatan. Namun, ibu David tidak kunjung sembuh juga dari penyakitnya sehingga ia harus dirawat di rumah sakit. David menjadi sangat sedih dengan keadaan ibunya yang sakit-sakitan itu.

Setelah berbulan-bulan dirawat di rumah sakit, ibu David meninggal dunia. Menghadapi kenyataan tersebut, David pun merasa semakin sedih dan tertekan. Apalagi saat mengetahui kalau ayahnya mulai dekat dengan Rose, perawat yang bekerja di rumah sakit tempat ibu David dirawat dulu. Setelah ayah David dan Rose menikah, ia tetap tidak bisa menerima keberadaan Rose, meskipun Rose selalu berusaha berbuat baik terhadap David. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa ayahnya telah mencintai orang lain selain ibunya. David pun sering menarik diri, berhalusinasi mendengar bisikan buku-buku di kamarnya, dan sering pingsan secara mendadak.
Suatu hari, keluarga David terpaksa harus pindah dari London. Serangan-serangan dari Jerman membuat kota itu tidak aman lagi untuk ditinggali (ya, kisah ini bersetting waktu ketika Perang Dunia II berlangsung). Mereka pindah ke rumah tua milik keluarga Rose. Rose memberi David sebuah kamar di loteng. Kamar tersebut sangat penuh dengan buku-buku cerita dan dongeng-dongeng. Rose sengaja memilih kamar tersebut untuk David karena ia tahu David suka membaca dan ia melakukannya untuk meluluhkan hati David.
David memang menyukai kamar barunya. Di sana ia banyak menghabiskan waktunya dengan membaca. Dongeng-dongeng dari negeri antah berantah tentang penyihir, raja-raja, serigala, dan ksatria-ksatria memenuhi kepalanya. Bahkan, beberapa buku ada yang digambari sendiri oleh mantan pemiliknya, Jonathan Tulvey, yang ternyata adalah mendiang paman Rose.
Semakin hari, David semakin membenci Rose dan adik angkatnya, Georgie. Ia menganggap mereka berdua telah merenggut perhatian ayahnya darinya dan merasa dunia ini begitu tidak adil karena telah mengambil ibunya. Belakangan, David mulai sering melihat penampakan sosok makhluk berpunggung bungkuk yang berkeliaran di kamarnya, seperti sedang mencari sesuatu. Ia juga lebih sering mendengar bisikan-bisikan buku di rak-rak kamar tidurnya, lebih keras dari bisikan-bisikan yang pernah ia dengar sebelumnya.
Pada suatu malam, David mendengar panggilan ibunya yang mengatakan bahwa ia terperangkap di suatu tempat asing dan meminta David untuk menyelamatkannya. Suara itu menuntun David ke sebuah celah di tembok kebun cekung di halaman rumah. Tepat saaDavid sampai di kebun itu, pesawat pengebom Jerman hampir jatuh dan menuju ke arah David. David yang tidak punya pilihan pun bergegas memasuki celah itu untuk menyelamatkan dirinya.
David menyadari bahwa celah di kebun cekung itu menuntunnya memasuki sebuah dunia lain, dunia fantasi yang sangat berbeda dari dunia kita yang biasa. Orang yang pertama ditemuinya di dunia itu adalah si Tukang Kayu. Setelah mendengar cerita David, si Tukang Kayu menegaskan bahwa ibunya telah benar-benar meninggal dan suara yang didengarnya itu hanyalah tipuan makhluk jail berpunggung bungkuk yang sering dilihat David berkeliaran di kamarnya. Akan tetapi, David sudah tidak dapat kembali ke dunianya, karena celah tempat ia masuk tadi sudah tertutup. Si Tukang Kayu mengajak David untuk menemui Raja yang memiliki Kitab Tentang yang Telah Hilang. Konon, kitab milik Raja tersebut penuh dengan rahasia, ilmu, dan pengetahuan-pengetahuan yang mungkin dapat membawa David kembali ke dunianya lagi.
Lalu berangkatlah ia bersama si Tukang Kayu untuk menemui Raja. Dalam perjalanan, si Tukang Kayu banyak menolong David dari serangan-serangan serigala dan kaum Loup. Namun, pada suatu saat, si Tukang Kayu lengah dan tidak dapat lagi menahan serangan. Ia diseret ke dalam hutan oleh para serigala dan kaum Loup tersebut. David pun melanjutkan perjalanannya sendiri.
Sepanjang perjalanan menuju kastil Raja, keberanian dan ketangguhan David diuji. Ia bertemu dengan Snow White yang menyebalkan dan dibenci oleh ketujuh kurcacinya; seorang pemburu wanita yang sadis dan angkuh; Roland, ksatria yang telah menjadi teman seperjalanan David dan diam-diam menyimpan perasaan khusus terhadap sahabatnya sendiri, Raphael; Putri Tidur yang ternyata adalah sesosok wanita pembunuh. Sementara itu, si Lelaki Bungkuk selalu membuntuti David dan terus membujuknya untuk memberitahu nama adik tirinya.
Berhasilkah David mendapatkan pertolongan dari Raja? Apa tujuan sebenarnya si Lelaki Bungkuk tesebut? Lalu, apakah David dapat kembali ke dunianya? John Connolly menyajikan kisah yang menegangkan, sedih, dan penuh perjuangan dalam buku ini.
Pada bagian-bagian awal cerita, alurnya terasa membosankan, tetapi terasa semakin cepat dan menegangkan ketika David memasuki dunia imajinasi itu. Buku ini pun banyak mengandung adegan kekerasan yang memungkinkan pembacanya mengalami mimpi buruk (seperti saya). Tidak salah jika penerbit telah memberi label ‘novel dewasa’ pada bagian belakang kaver buku.
Secara keseluruhan, buku ini sangat bagus. Alur, setting, sudut pandang, dan penokohan disusun dengan sempurna oleh sang penulis. Inti dari ceritanya adalah tentang pendewasaan diri si tokoh utama, David. Selain itu, saya juga menyukai kisah-kisah yang disampaikan oleh Roland dan si Tukang Kayu, seperti dongeng Hansel dan Gretel, Alexander dan Putri, sampai Little Red Riding Hood. Bedanya, semua kisah dongeng tersebut sudah dimodifikasi oleh John Connolly menjadi dongeng yang tragis dan sadis.
Sebagai novel beraliran fantasi yang pertama kali ditulis oleh Connolly (ia dikenal sebagai penulis buku misteri dan thriller), buku ini sangatlah apik. Salah satu hal penting yang dapat saya pelajari dari kisahnya yaitu bahwa pertarungan yang paling sulit adalah pertarungan melawan diri sendiri.
“Sebab dalam diri setiap orang dewasa masih tersimpan jiwa kanak-kanaknya, dan dalam diri setiap anak bersemayam jiwa yang kelak akan menjadi dewasa.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar