Judul : PRAHARA ASMARA 2
Pengarang : Zara Zettira
Penerbit : Akoer
Tahun : 2010
Kondisi : baru
Harga : Rp
35.000 (Harga toko : RP 60.000)
Sinopsis :
“Dia,
kan, impoten! Mana ada perempuan yang tahan hidup dengan lelaki impoten coba?”
Rofia menyalahkan mantan suaminya.
Diam-diam ia sudah menyiapkan jawaban untuk Rofia yang pasti akan mempertanyakan pekerjaannya. Hampir setiap orang yang mengenal Inneke akan menanyakan pekerjaannya. Hampir setiap orang ingin belajar dari Keke, bagaimana caranya mendapatkan kehidupan mewah dan harta berlimpah seperti ini? Dan setiap kali pula Keke kesulitan menjelaskan soal pekerjaannya. Pasalnya masih banyak pandangan negative perihal profesi seorang “escort gilr”. Sebagian besar orang menganggpnya sebagai pelacur terselubung. Sebagian lagi menganggapnya sebagai pekerjaan yang hanya mengandalkan fisik belaka. Dengan kata lain,mereka menganggap Keke cantik tapi bodoh. Alias otak udang.
Diam-diam ia sudah menyiapkan jawaban untuk Rofia yang pasti akan mempertanyakan pekerjaannya. Hampir setiap orang yang mengenal Inneke akan menanyakan pekerjaannya. Hampir setiap orang ingin belajar dari Keke, bagaimana caranya mendapatkan kehidupan mewah dan harta berlimpah seperti ini? Dan setiap kali pula Keke kesulitan menjelaskan soal pekerjaannya. Pasalnya masih banyak pandangan negative perihal profesi seorang “escort gilr”. Sebagian besar orang menganggpnya sebagai pelacur terselubung. Sebagian lagi menganggapnya sebagai pekerjaan yang hanya mengandalkan fisik belaka. Dengan kata lain,mereka menganggap Keke cantik tapi bodoh. Alias otak udang.
Apa yang kelihatan yang kelihatan dari luar hanyalah ilusi. Homoseksual hanyalah atribut. Sebagian dari jati diri seseorang. Sesuatu yang kelihatan oleh mata bukanlah esensi. Esensi itu abstrak dan tidak kelihatan. Esensi adalah sejati. Atribut hanya sementara, relatif bahkan tidak mungkin bisa berubah. Tapi kita juga harus menghargai pandangan sebagian orang. Apalagi kalau orang itu adalah orang tua kandung yang melahirkan kita. Orang yang kita cintai. Sebab prinsip hidup Inneke adalah cuek selama kita tidak menyakiti orang lain. Jadi kalau sudah urusan sakit menyakiti, Inneke sangat peduli. Ia tak mau menanam dendam dan kebencian di hati orang yang dikenalnya. Dan mungkin karena dia tak pernah memiliki ibu kandung, batinnya sangat terpanggil untuk menyelamatkan nasib bahkan nyawa seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar