Judul : PELUKAN YANG
DINGIN
Pengarang : V Lestari
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2010
Tebal : 624 hlm
Kondisi : baru
Harga : Rp
40.000 (Harga Toko : Rp 60.000)
Sinopsis :
|
KELANA langsung jatuh hati pada kebun buah yang
diwariskan pamannya, meskipun kebun itu bersebelahan dengan pekuburan. Ia
tidak takut karena hasil kebunnya jauh lebih menggiurkan. Apalagi ia
bertetangga dengan gadis cantik, Farida namanya .
Farida memiliki saudara kembar, Farah. Mereka berdua sama persis. Yang
berbeda hanyalah kondisi keduanya. Farida masih hidup, sedangkan Farah sudah
menjadi arwah. Makam Farah terletak di pekuburan yang ada di sebelah kebun
Kelana.
Kematian Oom Jo, paman Kelana, penuh diliputi misteri. Kelana penasaran!
Apakah pamannya benar meninggal karena kecelakaan ataukah dibunuh orang?
Kelana, yang kemudian bersahabat dengan arwah Farah, akhirnya tahu bahwa
Farah-lah satu-satunya saksi yang melihat Oom Jo di saat akhir hidupnya.
Karenanya Kelana sering menanggalkan kalung jimat penangkal arwah, agar ia
bisa berbincang dengan Farah.
Sementara itu Santun, ayah Farah, memaksa Farida untuk menikah dengan Danang.
Laki-laki itu sudah punya dua istri, tapi dia kaya raya. Dulu, Farah yang
disodorkannya kepada Danang. Tapi Farah lebih memilih mati daripada menuruti
kemauan ayahnya.
Farah tidak tinggal diam melihat ayahnya kembali berulah.
"Kelebihannya" sebagai arwah membuat Danang tunggang-langgang.
Danang jadi kehilangan minat untuk memperistri Farida, sehingga saudara
kembarnya itu terhindar dari incaran Danang dan kungkungan ayahnya.
Bagaimana dengan Farah sendiri? Sebagai arwah, Farah tak bisa berlama-lama
gentayangan. Kelana lalu menyuruh arwah gadis itu agar kembali ke alamnya
sendiri, sebelum ia berubah menjadi hantu yang menyeramkan. Konsekuensinya,
Kelana tak punya kesempatan untuk mengorek penyebab kematian pamannya. Kelana
memilih ketenangan bagi arwah Farah, biarpun tak bisa mengetahui sebuah
kebenaran.
Farah memeluk Kelana sebelum pergi. Pelukan yang terasa dingin. Pelukan yang
membuatnya menggigil.
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar