HARGA DAPAT BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
COMING SOON UPDATE NOVEL, INFO NOVEL KAMI KUNJUNGI UPDATE NOVEL                    NOVEL BARU                     NOVEL BEKAS                     TERIMA PEMESANAN NOVEL                     JUAL COMIC                     
NOVEL TERKINI : KLIK [UPDATE NOVEL]
NEW STOCK : Gone with wind (hard cover), Scarlet (I-III), Lord of the ring (Set+Hobbit), The Immortal Series, Septimus Heap | News : HARGA BERUBAH SEWAKTU WAKTU
HARGA BERUBAH SEWAKTU-WAKTU, HUBUNGI : 081806536595
PERHATIAN : PELANGGAN SETELAH TRANSFER SEGERA KONFIRMASI SMS "NAMA, BANK, JUMLAH, TANGGAL"

PEREMPUAN – PEREMPUAN HAREMKU - FATIMAH MERNISSII


Judul : PEREMPUAN – PEREMPUAN HAREMKU
Pengarang : Fatimah Mernissi
Penerbit : Mizan
Tahun : 2003
Kondisi : bagus
Harga : Rp 35.000



Sinopsis :
Tujuan tertinggi dalam hidup perempuan adalah kebahagiaan. Jadi, jangan habiskan waktumu untuk mencari batas-batas yang begitu tegas dengan kepalamu.
 Sinopsis:
Perempuan-Perempuan Haremku merupakan novel otobiografi karya Fatima Mernissi, sosiolog feminis asal Maroko yang produktif menerbitkan karya-karyanya dalam bahasa Arab dan Perancis, yang memotret kebudayaan Timur Tengah langsung dari si pemilik budaya itu sendiri.

Novel ini bercerita tentang keseharian Fatima kecil. Ia memiliki sepupu laki-laki sekaligus teman sepermainan bernama Shamir. Mereka sama-sama memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka hidup di dalam harem Fez, sebuah rumah berisi keluarga besar Mernissi. Di dalam harem tersebut, Fatima dan Shamir sering bergabung dengan kumpulan perempuan yang tak lain adalah ibu-ibu, sepupu-sepupu, dan nenek mereka sendiri.
Perempuan-perempuan tersebut terbagi menjadi dua kelompok besar yakni kelompok tradisionalis konservatif dan kelompok revolusionis. Kelompok tradisionalis konservatif dijaga ketat oleh Lalla Mani (nenek Fatima) dan Ibunda Chama. Mereka ingin tetap mempertahankan tradisi-tradisi Timur Tengah dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menolak mentah-mentah gaya hidup Barat dan pemberontakan terhadap tradisi Arab. Sebaliknya, kelompok revolusionis memiliki lebih banyak pengikut, di antaranya Ibunda Fatima, Chama, dan Bibi Habiba. Perempuan-perempuan dalam kelompok revolusionis selalu mempunyai impian dan keinginan kuat untuk terbebas dari tembok harem. Mereka ingin bebas bergerak di luar seperti perempuan-perempuan Perancis. Sedangkan kaum tradisionalis konservatif menganggap harem sebagai jalan terbaik untuk melindungi perempuan muslim dari bahaya-bahaya di luar serta menjaga hubungan erat di dalam keluarga. Uniknya, perbedaan pendapat antar kedua kubu tersebut senantiasa berjalan harmonis. Mereka tetap saling menyayangi dan berinteraksi dalam percakapan-percakapan yang hidup.
Tidak ada kekerasan fisik sama sekali di dalam harem. Fatima kecil menjalani hari-harinya dengan semangat dan penuh pertanyaan. Dia bahkan sangat sibuk dengan pertanyaan apa itu harem. Dia menyerap segala kisah dari ibu, bibi, bahkan nenek Yasmina yang tinggal di harem yang berbeda. Sebuah harem yang menurutnya lebih bebas dan menyenangkan daripada harem yang ditinggalinya. Fatima tumbuh dan menggabungkan kepingan-kepingan petualangannya yang kaya sekaligus alami, yang ternyata dapat terjadi di dalam sebuah harem. Ia tumbuh dewasa seiring dengan pertanyaan paling besarnya pada kemudian hari: apa itu dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar